Beberapa kali berbeda, akhirnya lebaran tahun ini serentak

"Dog..!" butuh sekali saja palu pengesahan awal Syawal 1433 Hijriyah digedog oleh Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali. Suasana sidang kali ini terasa berbeda bila dibanding sidang-sidang sebelumnya. Palu sang Menteri dalam sidang kali ini berbunyi lebih cepat, tanpa interupsi, tidak selama sidang Isbat penentuan awal Ramadhan lalu.

Seluruh perwakilan organisasi Agama Islam yang hadir di kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat telah menyepakati bila awal Syawal tahun ini jatuh pada Minggu besok. Menteri Agama yang memimpin rapat cuma sebentar membuka sidang, lalu segera menggedog palu setelah sejenak menyimak laporan kondisi hilal dari Direktur Bimbingan Islam dan Pembinaan Syariat Muhtar Ali.

Dalam laporanya, Badan Hisab dan Rukyat Nasional menyebut ketinggian bulan muda mencapai lima hingga tujuh derajat. Dengan ketinggian itu berarti seluruh tim bisa melihat hilal. Apalagi didukung oleh pelbagai lembaga dan tim rukyat organisasi keagamaan sudah melihat secara meyakinkan pula.

"Dengan demikian, tanggal 1 Syawal 433 hijriyah bertepatan pada 19 Agustus 2012 masehi," kata Menteri Suryadharma Ali, Sabtu malam, 19 Agustus 2012.

Suryadharma Ali menjelaskan, secara astronomi umur hilal tidak ada keraguan sedikitpun, dan sudah bisa dilihat secara meyakinkan. Begitu pula dengan keterangan-keterangan berdasarkan hisab, tidak ada perbedaan antara satu sama lain, saling meyakinkan, dan tidak ada keraguan sedikitpun. Sehingga tidak perlu ada pembahasan lebih lanjut penentuan 1 Syawal tersebut."Setuju," jawab peserta sidang Isbat.

Lebaran tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Beberapa kali organisasi keagamaan di negeri ini berbeda dalam menentukan awal Syawal. Pada 2011 lalu misalnya. Dua organisasi terbesar, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama berbeda dalam menentukan Idul Fitri 1432 hijriyah. Bahkan kala itu sempat terjadi berdebatan lama ihwal penentuan lebaran.

Perbedaan kembali berlanjut dalam penentuan awal Ramadhan 1433 hijriyah tahun ini. Bahkan perbedaan meruncing, hingga Muhammadiyah tidak mengutus perwakilan mengikuti sidang rutin tahunan itu. Kebijakan Muhammadiyah berlanjut dalam Sidang penentuan 1 Syawal 1433. Namun meski tidak mengutus perwakilan, sidang tetap berlangsung. Hasilnya, besok seluruh umat bisa berlebaran bersama-sama.M TAUFIK (Merdeka.com)