Anda harus berpakaian ihram saat thawaf wada dan thawaf qudum, namun tidak perlu pakaian ihram saat thawaf ifadah.
Sa’i adalah mengitari Ka’bah sebanyak tujuh putaran, total putaran 3,15 kilometer. Berikut kiat-kiat berkaitan dengan ritual sa’i:
Jika anda kelelahan karena menjalankan thawaf, anda tak perlu bersegera mengerjakan sa’i. Istirahatlah dulu, baru kerjakan sa’i.
Anda tak wajib berwudhu untuk sa’i. Tapi karena anda bisa saja harus ikut shalat Jum’at maka lebih baik selalu berwudhu.
Segera mulai lagi sa’i setelah shalat Jum’at selesai, di tempat anda berhenti sa’i.
Anda boleh menyela ikut shalat jenazah, tapi boleh juga tidak, selama sa’i.
Pilih lantai tengah karena di lantai dasar anda kurang khusyuk karena didorong-dorong orang. Lebih dari itu di lantai tengah anda mendapat pemandangan bagus ke Ka’bah. Sa’i juga bisa dikerjakan di lantai atap. Jika mau di atap, waktu yang tepat adalah saat udara tidak terlalu panas, yaitu pagi sekali, sore, dan malam hari.
Jamaah pria mesti berjalan bergegas di antara lampu hijau yang terletak di sisi dinding dekat Shafa. Wanita tidak perlu lari. Jika pria mendapati orang tua atau wanita, maka pria itu jangan cepat-cepat jalan. Tak perlu berlarian dari Shafa ke Marwa.
Hati-hati dengan tumpahan air di sudut-sudut di mana tanki air Zamzam ditempatkan. Anda bisa tergelincir dan jatuh.
Jangan berjalan di daerah khusus untuk anggota jamaah berkursi roda, sekalipun tempatnya tidak terlalu penuh.
Jangan ngobrol yang tidak perlu selama sa’i, kecuali demi memahami Islam dan memperkuat iman anda.
Jangan berdoa dalam suara terlalu kencang.
Anda tak wajib berdoa dalam Bahasa Arab, jadi anda bisa berdoa dalam bahasa Anda sendiri.
Jangan terlalu bergerombol karena akan merintangi jamaah di belakangnya.
Tak perlu berdoa mengikuti pemimpin sa’i. Jika terlalu mengikuti pemimpin doa maka bisa mengganggu kekhusyukan berdoa jamaah lain.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !